Tuesday, October 24, 2017

"Setelah 1 Bulan" Ayah Meninggal, Tiba-tiba Adikku Menikah! Aku pun Marah dan Menghancurkan Rumahnya Karena "Alasan Ini"!

Saya adalah seorang gadis desa dan saya memiliki seorang adik laki-laki. Ketika kecil adik saya itu sangat nakal, tapi ia masih mau mendengarkan perkataanku.
Setelah ia putus sekolah ketika SMP, ia mulai bergabung dengan sekelompok bajingan, merokok, dan sering tawuran. Hal ini membuatnya sering masuk ke kantor polisi.
Setelah saya lulus kuliah, saya menikah dan ikut suami ke kampung halamannya, sehingga tidak bisa menjaga kedua orang tua. Biasanya sebulan hanya pulang ke rumah 1-2 kali saja.
Adik laki-laki saya itu terus tidak mendapatkan pekerjaan dan bergantung kepada kedua orang tua. Uang yang digunakan untuk hidup adalah uang pensiun dan uang yang saya kirim. Saya sudah menceramahi adik saya beberapa kali untuk segera mencari pekerjaan dan tidak terus bergantung pada orang tua.
Tapi adik saya itu sudah tidak mau mendengarkan perkataan saya, yang akhirnya saya pun malas mengurusnya.
Dalam sekejap mata, adik saya sudah berusia 32 tahun, dan masih tidak memiliki pekerjaan. Jika ia seperti itu, gadis mana yang mau menikah dengannya.
Tahun lalu, ayah meninggal karena sakit, kondisi kesehatan ibu juga memburuk. Setelah 1 bulan ayah meninggal, adik saya menikah. Saya bingung dan bertanya-tanya, sebelumnya ia bahkan tidak ada pacar, kenapa dalam waktu yang begitu singkat ia sudah menikah.
Beberapa hari yang lalu, ibu datang ke rumah saya, ia menangis dan memberitahu bahwa adik dan istrinya sangat kejam. Mereka sama sekali tidak menganggap dan menghargai ibu, selain itu juga memberikan makanan sisa kepada ibu. Saya yang bingung bertanya kepada ibu, kenapa adik cepat sekali sudah menikah, ibu pun berkata: "Adikmu merebut harta keluarga, ia mengambil kartu gaji pensiun ibu, dan menguasai rumah, ibu benar-benar tidak tahan lagi."
Bisa dikatakan, adik saya menjadi seperti ini adalah karena ayah dan ibu yang terlalu memanjakannya dulu. Tapi, saya tidak ingin melihat ibu semakin sedih.
Kemudian, saya pun langsung kembali ke rumah keluarga saya dan membawa ibu saya. Ketika sampai di rumah, saya melihat adik saya dan istrinya berada di rumah, mereka menatapku dengan tatapan sinis tapi tidak berani berkata apa-apa.
Saya pun tidak sungkan-sungkan, saya langsung melempar barang-barang mereka keluar dan mengusir mereka.
Dengan segera saya mengunci rumah dan membawa kunci rumah bersama saya. Kemudian, saya membawa ibu tinggal bersama saya.
Memang ini adalah hal yang kejam untuk adik saya, tapi ini adalah satu-satunya cara agar ia bisa sadar dan tidak seenaknya sendiri!
Adik saya dan istrinya bertengkar hebat, dan itu bukan urusan saya. Hal ini adalah pelajaran buat adik saya karena ia sudah sangat keterlaluan.
Bagaimana menurut Sobat Cerpen dengan apa yang dilakukan kakak ini?
Sumber: pixpo

http://www.cerpen.co.id/post_145314.html

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management