Tuesday, October 17, 2017

Bayi 5 Bulan Sekarat dan Tidak Bisa Bernafas, Tapi Dokter Malah Bilang "Biarkan Saja"! Begitu Tahu "Alasannya", Suster Langsung Mengundurkan Diri!!

Tugas dokter dan suster sangatlah mulia, yaitu menyelamatkan nyawa. Namun, bila ditugasi untuk "menghabisi" nyawa seorang bayi yang tidak bersalah, entah apa yang mereka rasakan?
Berikut ini pengakuan seorang suster yang harus melihat nyawa seorang bayi kecil melayang begitu saja tanpa bisa berbuat apa-apa.
"Saya melihat seorang bayi laki-laki berusia 23 minggu berbaring di dalam inkubator. Detak jantungnya sangat kuat, bisa terlihat dari dadanya yang bergerak naik turun. Beratnya 900 gram, 2 kali lipat dari berat bayi seumurannya."
"Tak lama kemudian, bayi malang itu mulai kekurangan oksigen, sesak nafas, tangan dan kakinya terus melambai seakan-akan berjuang untuk menghirup udara, tubuhnya tak bisa berhenti bergemetar. Dokter datang dan menyuruh saya untuk membiarkannya. Hati saya hancur. Betapa saya berharap dokter bilang, bayi ini bisa diselamatkan."
"Saya mencoba membujuk dokter untuk menyelamatkan bayi itu, tapi ia hanya mengatakan kalimat ini: Bayi ini adalah bayi aborsi. Rumah sakit tidak berhak untuk ikut campur."
"Dengan marah, putus asa, bercampur sedih, saya menggendongnya di pelukan, berharap bisa membuatnya hangat. Saya melihat ia berusaha untuk bernafas, berjuang untuk hidup, air mata saya tidak terbendung."
"Perlahan saya bisa merasakan lengannya mulai lemas, nafasnya mulai berhenti, detak jantungnya mulai pelan, semakin lama semakin pelan, lalu dia berhenti bernafas, 4 jam kemudian, detak jantungnya benar-benar berhenti. Saya membawanya ke kamar jenazah, dan saya tahu dia tidak akan pernah merasa betapa hangatnya pelukan seorang ibu, dia tidak akan pernah punya nama, tidak akan ada yang mengingatnya karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang menyambut kelahirannya..."
Sobat Cerpen pasti tahu tentang aborsi. Janin yang belum cukup umur akan diinduksi dengan sejenis obat supaya ia kesulitan bernafas dan dikeluarkan secara paksa dari perut ibu. Bahkan, ada beberapa bayi aborsi yang masih hidup saat dikeluarkan.
Banyak wanita menangis saat melakukan aborsi, tapi percayalah, mereka menangis bukanlah karena sakit fisik, tapi sakit hati seperti ditusuk-tusuk. Pemandangan itu akan terus menghantui sang ibu seperti mimpi buruk. Selain meninggalkan luka yang sangat parah, sang ibu juga harus menanggung sakit fisik, pukulan psikologis, bahkan ketidaksuburan untuk seumur hidupnya. Jika bukan terpaksa, sebaiknya jangan lakukan aborsi.
Hai wanita, cintai dan lindungilah dirimu sendiri. Tolong pikirkan 2 kali sebelum melakukan aborsi. Hargai dirimu dan nyawa kecil yang dititipkan oleh Tuhan!
Sumber: happy

http://www.cerpen.co.id/post_145523.html

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management