Monday, October 23, 2017

serem banget! wanita wajib baca! ... Astaga! Tidak Disangka Karena Melakukan "Hal Ini", Wanita 21 Tahun Menjadi "Mandul" Seumur Hidup, Membuat Sang Pacar Meninggalkan Dirinya!

"Dokter, apakah pacarku sakit?" tanya seorang pria.
Dokter itu terdiam sejenak dan menjawab, "Berdasarkan istilah medis, ia terkena sindrom hiperstimulasi ovarium."
Dengan kebingungan, sang pria mengulang kata-kata dokter, "sindrom hiperstimulasi ovarium?"
Yah, memang belum banyak yang tahu mengenai istilah medis ini. Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) adalah efek samping yang umum dari terapi kesuburan, terutama obat-obatan yang digunakan selama program fertilisasi in-vitro (IVF). OHSS adalah kumpulan gejala yang terjadi ketika ovarium bereaksi berlebihan terhadap obat dan menghasilkan terlalu banyak kantung telur (folikel).
Wanita yang memiliki sindrom hiperstimulasi ovarium dapat mengalami berbagai gejala, termasuk mual, muntah, perut nyeri, berat badan naik secara tiba-tiba, hingga yang paling parah adalah nyawa terancam.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Pria itu berpikir bahwa pacarnya baru berusia 21 tahun, bagaimana bisa mengidap sindrom hiperstimulasi ovarium?
Sindrom hiperstimulasi ovarium adalah penyakit yang serius dan dapat menyebabkan 3 hal ini:
① Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan keseimbangan kadar hormonal, menyebabkan periode menstruasi menjadi tidak teratur dan pertumbuhan rambut menjadi berlebihan, terutama di tangan dan kaki.
② Masalah pernapasan (sindrom pernapasan akut).
③ Kehamilan kembar atau lebih, karena menerima lebih dari satu dosis hCG setelah tahap ovulasi (hCg adalah hormon yang dihasilkan selama kehamilan dalam plasenta manusia dan bertanggung jawab atas pemeliharaan kehamilan).
Untungnya, karena terus dilakukan pengobatan secara terus menerus, sehingga nyawa sang pacar bisa diselamatkan. Namun, dokter juga mengatakan bahwa sang pacar tidak bisa hamil seumur hidupnya. Hal ini masih lebih baik dibanding dengan nyawa yang melayang.
Setelah menjelaskan penjelasan dokter, wanita itu pun menangis dan menyesal.
Sang wanita ternyata, demi uang, tanpa sepengetahuan keluarganya, tanpa sepengetahuan pacarnya, dalam satu tahun ia sudah mendonasikan (jual) telurnya. Ia mengira bahwa ia masih mudah, dan tubuhny akan baik-baik saja.
Dokter menjelaskan lagi bahwa seorang wanita menyumbangkan telur tidak sama seperti seorang pria menyumbangkan sperma. Tubuh pria tidak akan mengalami kerusakan ketika spermanya disumbangkan, sedangkan untuk seorang wanita, hal ini lebih kompleks. Untuk menyumbangkan telur, seorang wanita harus menggunakan obat kesuburan yang merangsang ovulasi agar bisa menghasilkan sejumlah telur.
Mendengar hal ini, membuat pria itu marah dan meninggalkan pacarnya.
Nah, untuk kalian para wanita sebaiknya berhati-hati dan jangan karena uang membuat kalian melakukan hal yang bisa membahayakan tubuh kalian. Yuk share artikel ini ke teman-temanmu!
Sumber: how

http://www.cerpen.co.id/post_145722.html

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management