2:22 PM
Unknown
Pada zaman penjajahan Jepang dulu, banyak wanita yang ditangkap dan dijadikan budak seks oleh tentara Jepang. Jugun ianfu adalah istilah yang digunakan untuk para wanita yang menjadi korban budak seks selama Perang Dunia II di koloni Jepang dan wilayah perang. Wanita-wanita tersebut tersiksa, sengsara dan hidup dalam mimpi buruk.
Tapi ada 1 pertanyaan yang membuat orang penasaran: Kenapa tidak bunuh diri saja? Apakah kekejaman Jepang lebih mending daripada kematian?
Wanita tua yang satu ini pernah mengalami sendiri. Saat ia masih remaja umur 10 tahunan, dia sering melihat tentara Jepang merazia ke setiap rumah mencari wanita. Pada akhirnya, ia sendiri pun tak luput kekejaman tentara Jepang yang seperti serigala kelaparan.
Pertama kali, ia lolos. Ia bersembunyi di hutan yang tak jauh dari rumahnya, namun ia melihat dengan mata kepala sendiri kedua orang tuanya dipukuli dan rumahnya dihancurkan.
Kedua kalinya, ia tidak seberuntung itu. Orang tuanya menyembunyikannya di ruang bawah tanah, namun jejak sepatunya ditemukan oleh tentara Jepang, kali ini, ia dibawa pergi dan mulai hidup di neraka.
Ia mengatakan bahwa ia sempat berpikiran untuk bunuh diri, namun tentara Jepang mengancamnya bahwa apabila ia melarikan diri atau bunuh diri, mereka akan membunuh orang tuanya dan bahkan semua penduduk di desa!
Mereka telah berada di dalam sarang serigala ingin melindungi keluarga mereka, melindungi warga desa, harus merelakan harga diri mereka dirampas dan diperlakukan sesuka hati oleh tentara Jepang.
Bukan hanya wanita ini seorang saja yang mengalaminya. Ribuan bahkan ratusan ribu wanita mengalami penyiksaan yang tidak bisa orang modern seperti kita bayangkan. Tapi, walau hidup di neraka, mereka tetap memilih untuk melindungi keluarga mereka, mengorbankan diri mereka sendiri, dan melepaskan hak mereka untuk mengakhiri hidup sendiri.
Sumber: BH
http://www.cerpen.co.id/post_145440.html
Posted in: Cerpen
0 comments:
Post a Comment